07 Juni 2013
Bukti Nabi Nuh Bertawasul pada Nabi Muhammad dan Keluarganya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ , قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أنَا سَيِّدُ وَلَدِ آدَمَ يَوْم القِيَامَةِ وَأوَّلُ مَنْ يُنْسَقُّ عَنْهُ الْقَبْرُ وَأوَّلُ شَافعٍ وَأَوَّلُ مُشَافِعٍ .
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah bersabda, “Saya adalah sayyid (penghulu) anak adam pada hari kiamat. Orang pertama yang bangkit dari kubur, orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi hak untuk membrikan syafa’at.” ( HR. MUSLIM )
Pada bulan Juli 1951 sebuah tim yang terdiri dari ahli-ahli Rusia melakukan penelitian terhadap Lembah Kaat. Sepertinya mereka tertarik untuk menemukan sebuah tambang baru di daerah tersebut. Dalam penelitiannya mereka menemukan beberapa potong kayu di daerah tersebut berserakan. Mereka kemudian mulai menggali tempat tersebut dengan tujuan untuk menemukan sesuatu yang berharga. Tetapi alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan kumpulan potongan-potongan kayu tertimbun di situ. Salah seorang ahli yang ikut serta memperkirakan, setelah meneliti beberapa lapisanya, bahwa kayu-kayu tersebut bukanlah kayu yang biasa, dan menyimpan rahasia yang sangat besar di dalamnya. Mereka mengekskavasi tempat tersebut dengan penuh keingintahuan.
Mereka
menemukan cukup banyak potongan-potongan kayu di daerah penggalian
tersebut, dan di samping itu mereka juga menemukan hal-hal lain yang
sangat menarik. Mereka juga menemukan sepotong kayu panjang yang
berbentuk persegi. Mereka sangatlah terkejut setelah mendapati bahwa
potongan kayu yang berukuran 14 X 10 inchi tersebut ternyata kondisinya
jauh lebih baik dibandingkan potongan-potongan kayu yang lain. Setelah
waktu penelitian yang memakan waktu yang cukup lama, hingga akhir tahun
1952, mereka mengambil kesimpulan bahwa potongan kayu tersebut merupakan
potongan dari bahtera Nabi Nuh a.s. yang terdampar di puncak Gunung
Calff (Judy). keberadaan
bahteranya setelah Allah swt menyelamatkannya serta orang-orang yang
bersamanya juga telah disebutkan didalam firman-Nya :
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءكِ وَيَا سَمَاء أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاء وَقُضِيَ الأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْداً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Artinya : “Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan Hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim .” (QS. Huud : 44)
وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءكِ وَيَا سَمَاء أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاء وَقُضِيَ الأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْداً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Artinya : “Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan Hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim .” (QS. Huud : 44)
Didalam
al Bidayah wa an Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa bukit Judi
adalah bukit besar yang berada disebelah timur Jazirah Ibnu Umar hingga
ke sungai Dajlah, berada dipinggiran al Maushul, (panjang bukit itu)
dari selatan hingga utaranya sepanjang tiga hari perjalanan dan memiliki
ketinggian sepanjang setengah hari perjalanan. Ia adalah bukit yang
hijau karena ditumbuhi pepohonan dari eek (kayu) yang disampingnya
terdapat sebuah desa yang bernama desa ats tsamanin sebagai tempat
tinggal orang-orang yang diselamatkan bersama Nuh yang berada didalam
bahtera itu. Tentang lokasi ini, Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa
tidak hanya satu orang ahli tafsir yang menyebutkannya.
Dan potongan (pelat) kayu tersebut, di mana terdapat
beberapa ukiran dari huruf kuno, merupakan bagian dari bahtera tersebut.
Setelah terbukti bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan kayu
dari bahtera Nabi Nuh a.s., timbullah pertanyaan tentang kalimat apakah
yang tertera di potongan kayu tersebut. Sebuah dewan yang terdiri dari
kalangan pakar dibentuk oleh Pemerintah Rusia di bawah Departemen Riset
mereka untuk mencaritahu makna dari tulisan tersebut. Dewan tersebut
memulai kerjanya pada tanggal 27 Februari 1953.
Berikut adalah nama-nama dari anggota dewan tersebut:
1. Prof. Solomon, Universitas Moskow
2. Prof. Ifa Han Kheeno, Lu Lu Han College, China
3. Mr. Mishaou Lu Farug, Pakar fosil
4. Mr. Taumol Goru, Pengajar Cafezud College
5. Prof. De Pakan, Institut Lenin
6. Mr. M. Ahmad Colad, Asosiasi Riset Zitcomen
7. Mayor Cottor, Stalin College
Kemudian ketujuh orang pakar ini setelah menghabiskan waktu selama
delapan bulan akhirnya dapat mengambil kesimpulan bahwa bahan kayu
tersebut sama dengan bahan kayu yang digunakan untuk membangun bahtera
Nabi Nuh a.s., dan bahwa Nabi Nuh a.s. telah meletakkan pelat kayu
tersebut di kapalnya demi keselamatan dari bahtera tersebut dan untuk
mendapatkan ridho Illahi.
Terletak di tengah-tengah dari pelat tersebut adalah sebuah gambar yang berbentuk telapak tangan dimana juga terukir beberapa kata dari bahasa Saamaani. Mr. N.F. Max, Pakar Bahasa Kuno, dari Mancester, Inggris telah menerjemahkan kalimat yang tertera di pelat tersebut menjadi:
“Ya Allah, penolongku! Jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan dari dzatMu Yang Suci, yaitu Muhammad, Ali, Fatima, Shabbar dan Shabbir. Karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka maka tolonglah aku demi nama mereka.”
Pada
plat kayu itu terdapat ukiran telapak tangan dengan lima jari. Pada kelima jari
tersebut terdapat tulisan masing-masing: Muhammad, Ali, Hasan (syabar), Husayn
(Syubayr), dan Fathimah. (Di bawahnya terdapat doa tawassul kepada
Allah subhanahu wa ta’ala dengan mereka): “Wahai Tuhanku, wahai
penolongku, aku berdoa dengan kemurahan-Mu melalui tubuh-tubuh suci yang Engkau
ciptakan, mereka terbesar dan termulia, tolonglah aku melalui nama mereka,
engkaulah yang mendatangkan cahaya”.
Semuanya sangatlah terkejut setelah mengetahui arti tulisan tersebut.
Terutama yang membikin mereka sangatlah bingung adalah kenapa pelat kayu
tersebut setelah lewat beberapa abad tetap dalam keadaan utuh dan tidak
rusak sedikitpun.
Pelat kayu tersebut saat ini masih disimpan dengan rapih di Pusat
Penelitian Fosil Moskow di Rusia.
Jika anda sekalian mempunyai waktu untuk mengunjungi Moskow, maka
mampirlah di tempat tersebut, karena pelat kayu tersebut akan menguatkan
keyakinan anda terhadap kedudukan Ahlul Bayt a.s.
Terjemahan kalimat tersebut telah dipublikasikan antara lain di:
1. Weekly – Mirror, Inggris 28 Desember 1953
2. Star of Britain, London, Manchester 23 Januari 1954
3. Manchester Sunlight, 23 Januari 1954
4. London Weekly Mirror, 1 Februari 1954
5. Bathraf Najaf, Iraq 2 Februari 1954
6. Al-Huda, Kairo 31 Maret 1954
7. Ellia – Light, Knowledge & Truth, Lahore 10 Juli 1969
(Sumber : The Bulletin of The Islamic Center “UNDER SIEGE” P.O. BOX
32343 Wahington D.C. N.W. 20007 Vol. 7 No. 10 Rabi al-Awwal 6,
1408/Oktober 30,1987)
Langganan:
Postingan (Atom)
Translate
Paling Banyak Dibaca
-
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُم اَعْلَمُ بِمَنْ هُوَاَهْدَى سَبِيْلاً...
-
Dalil-dalil mereka yang melarang dzikir secara jahar Mari kita baca lagi perincian berdzikir dengan jahar yang lebih jelas menurut pendapat...
-
ANJURAN UNTUK TAHLILAN DAN ZIARAH KUBUR. TAK ADA LARANGAN! Sebenarnya permasalahan ini merupakan permasalahan yang cukup usang ...
-
Keharusan Bermadzab dan mengenal sanad 4 Imam Mujtahid/Madzab Keharusan Ber-Madzhab P...
-
Amalan Nisfu sya’ban dan bulan rajab, ibnu taymiyah buat IBNU TAIMIYAH MENGALAKKAN KITA MENGHIDUPKAN NISFU SYA’BAN DENGAN AMALAN YANG KHUSU...
-
Ibnu Katsir kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah “Riwayat Shahih Tawasul Sahabat dengan nabi setelah wafat Nabi” Tawassul telah terbukti bahwa ter...
-
Arti Shalawat SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. SHALAWA...
-
(Kitab Fathul bari )Kaidah Fiqh Islam : “Asal Ibadah adalah Tauqif” Bukan “haram” ...
-
Banyak orang salah mengartikan makna beberapa hadits atau ayat ilahi berikut ini, dengan adanya salah penafsiran tersebut mereka mudah meng...
-
S halat Tarawih Sebagian ulama ada yang berpendapat shalat Tarawih delapan rakaat lebih afdhal . Bahkan ada yang ekstrim, yaitu sebagi...
Arsip Blog
-
▼
13
(20)
- ► Mar 10 - Mar 17 (1)
- ► Mar 3 - Mar 10 (1)
- ► Feb 24 - Mar 3 (5)
- ► Feb 17 - Feb 24 (1)
- ► Feb 10 - Feb 17 (2)
- ► Feb 3 - Feb 10 (6)
- ► Jan 27 - Feb 3 (3)
Diberdayakan oleh Blogger.