Apa Itu Syi'ah ?



Copy Posted From A Nizami (http://kabarislam.wordpress.com)

Syi'ah adalah saudara kaum muslim bukan kafir ( Tidak Beriman Kepada Allah SWT )
Tuduhan tuduhan  Syi’ah sesat seperti:
1. Al Qur’an Syi’ah, Mushaf Fatimah, beda dengan Al Qur’an ummat Islam
2. Sholat Syi’ah hanya 3 waktu
3. Rukun Imannya beda
4. Syahadatnya ada 3.

Saya coba tabayyun langsung ke orang2 yang paham akan Syi’ah atau bisa jadi mereka Syi’ah melalui beberapa grup. Soalnya di darat saya tidak ada yg kenal..:) Jika kita baca surat Al Hujuraat 6, tentu kita tahu harus tabayyun/memeriksa kebenaran berita thd orang yg dituduh. Sebab ada juga “berita” bahkan video ternyata cuma fitnah. Misalnya video orang Syi’ah sedang manasik Haji dgn Ka’bah buatan disebut kalau orang2 Syi’ah punya Ka’bah sendiri dan berhaji di sana. Padahal tiap tahun banyak orang2 Syi’ah yg berhaji dan juga umrah sehingga kuota Haji mereka yg 50 ribu orang/tahun selalu penuh.

1. Mushaf Fatimah / Al Qur’an Beda?
Menurut Sunni, yang namanya Mushaf itu konotasinya sama dgn Al Qur’an. Misalnya Al Qur’an Mushaf Usmani. Namun yang namanya Mushaf Fatimah, ternyata setelah saya tanya ke orang2 Syi’ah bukan Al Qur’an. Tapi kumpulan tulisan2 Siti Fatimah yg berisi nama2 orang yg masuk surga, nama2 orang yg masuk neraka, nama2 kota, dsb. Mushaf Fatimah itu konon hilang pada masa Imam Mahdi. Jadi sekarang secara fisik tidak ada. Silahkan baca:
http://syiahali.wordpress.com/2010/07/02/mushaf-fatimah
http://en.wikipedia.org/wiki/Book_of_Fatimah
Ini video dari Dr Habib Rizieq Shihab:
Saya lihat waktu di Madinah dan Mekkah, orang2 Syi’ah membaca Al Qur’an yang disediakan pemerintah Arab Saudi di situ. Dan beberapa ayat2 Al Qur’an yang dikutip orang2 Syi’ah di beberapa website saya periksa sama dgn Al Qur’an terjemah versi Depag/Kerajaan Arab Saudi.
Meski Mushaf Fatimah itu aneh, namun karena fisik/bukunya tidak ada sehingga tidak jadi pedoman apalagi pengganti Al Qur’an, menurut saya itu belum merupakan kesesatan/kekafiran.
Bahkan ada MTQ 2012 di Iran yang diikuti 77 Qori dari berbagai negara. Qori Indonesia termasuk pemenangnya. Kalau Al Qur’an Syi’ah itu beda, mana mau para Qori’ tsb mengaji di sana?
Indonesia Raih Peringkat IV MTQ Internasional di Tehran Iran
Tehran Iran, bimasislam. Indonesia berhasil merebut posisi IV cabang tilawah pada perhelatan 29th. International Competition of The Holy Qur?an yang telah berlangsung dari tanggal 17-22 Juni 2012. Bertempat di Milad Tower Tehran, H. Sabaruddin Abdurrahman berhasil menyisihkan peserta dari 77 negara. Pemenang cabang tilawah secara berurutan yaitu Iran, Mesir, Bahrain, Indonesia dan Bangladesh. Adapun pada cabang tilawah secara berurutan yaitu Iran, Bangladesh, Libya, Sudan dan Afghanistan.

Jadi keliru sekali jika ada orang yang menganggap Syi’ah punya Al Qur’an yang berbeda, yaitu: Mushaf Fatimah. Karena Mushaf Fatimah ternyata bukan Al Qur’an. Ini perlu dijelaskan mengingat ada Khotib di sholat Jum’at yang berapi-api menjelaskan kepada para jema’ahnya (termasuk saya) bahwa Syi’ah punya Al Qur’an beda yaitu Mushaf Fatimah. Jadi kita harus mencari tahu/tabayyun dulu sebelum ceramah ke mana-mana.
FATWA HABIB UMAR BIN HAFIDZ TENTANG SYI’AH:

2. Syi’ah Sholat Cuma 3 Kali?
Saya ada juga punya teman yang pernah ke Teheran. Menurut dia Syi’ah sesat karena sholatnya hanya 3x. Dia mendengar suara adzan hanya 3x. Namun saat saya tanya ke orang2 Syi’ah di milis FB, mereka bilang bahwa sholat mereka tetap 5x. Namun dilakukan di 3 waktu sebagaimana Muslim Sunni melakukannya saat sholat Jamak di perjalanan. Misalnya sholat Dzuhur waktunya digabung dgn sholat Ashar, Sholat Maghrib dgn sholat Isya.
Dia sebut dalil Nabi menjamak sholat tsb di Sahih Muslim dgn keterangan Nabi menjamak tidak dalam keadaan musafir dan tidak pula ada halangan seperti hujan.
riwayat Muslim, dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat Zhuhur dan ‘Ashar secara jamak di kota Madinah padahal tidak ada ketakutan, tidak pula sedang bepergian”.
hadits Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, bahwasanya Rasululloh SAW menjama’ shalat Dhuhur dengan Ashar dan shalat Maghrib dengan Isya’ di Madinah. Imam Muslim menambahkan, “Bukan karena takut, hujan dan musafir”.
Jadi mereka tetap sholat 5 waktu, namun dijamak. Aneh memang, tapi mereka punya dalil.

3. Rukun Iman Beda?
Kalau Sunni, rukun Iman memang 6. Tapi ini adalah formulasi. Kalau kita baca banyak Hadits dan Al Qur’an, maka rumusan Iman itu macam2. Ada yang cuma 3 rukun, ada pula yang 5 rukun di mana takdir tidak termasuk. Di Al Qur’an juga rumusan orang yang beriman beda dari 6 rukun Iman yg biasa kita pelajari:
“…kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (IMANNYA)..” [Al Baqarah 177]
Di Al Baqarah 285 juga disebut Rukun Iman hanya ada 5 tanpa Iman kepada Qadla dan Qadar:
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” [Al Baqarah 285]
Jadi hanya karena formulasi rukun Imannya tak menyebut beriman kepada Qadla dan Qadar, belum tentu mereka sesat/kafir. Kecuali jika mereka benar2 tidak beriman kepada Qadla dan Qadar.

Syiah hanya memiliki 5 rukun iman, tanpa menyebut keimanan kepada para Malaikat dan Qadha dan Qadar- yaitu:
1. Tauhid (keesaanAllah), 2. Al-’Adl (keadilan Allah) 3. Nubuwwah (kenabian), 4. Imamah(kepemimpinan Imam), 5.Ma’ad (hari kebangkitan dan pembalasan).
Tapi apa itu berarti Syi’ah tidak beriman kepada Malaikat,  serta Qadha dan Qadar? Jika iya, itu sesat. Tapi nyatanya mereka tetap beriman kepada Malaikat serta Qadha dan Qadar. Silahkan baca:

4. Syahadatnya Ada 3?
Selain bersyahadat tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, Syi’ah menambah 1 syahadah lagi: Ali adalah Wali Allah.
Sebetulnya yang sesat itu adalah jika tidak mengucapkan 2 kalimat Syahadat (Syahadat kepada Allah dan RasulNya). Tapi jika mereka mengucapkan itu, maka tidak sesat. Adakah tambahan Syahadah ke 3 membuat mereka jadi sesat/kafir?

Di dalam Islam, selain meminta ummat Islam bersyahadat, Nabi juga meminta ummat Islam untuk bai’at (berjanji setia) kepada Nabi di Baiatur Ridhwan. Saat Khalifah Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali dilantik pun ummat Islam membai’at/berjanji setia kepada mereka. Adakah itu sesat/kafir?
“Sesungguhnya wali kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah).” (QS. Al-Maidah ayat 55)
http://syiahali.wordpress.com/2010/09/01/syahadat-syi%E2%80%99ah-tiga-kalimat/
Ada beberapa perbedaan antara Syi’ah dgn Sunnah. Pertama2 menurut saya aneh. Tapi setelah saya konfirmasi, mereka punya dalil juga meski dgn Sahih Muslim di atas. Perbedaan sholat seperti mereka sholat dgn tangan lurus tanpa bersedekap. Setelah saya pelajari, bersedekap itu memang sunnah. Itu pun di Sunni macam2 versinya. Ada yg di pusar, ada pula yg di dada. Masih banyak lagi perbedaannya, namun setelah saya cek, ternyata dari Al Qur’an dan Kitab Hadits Sunni seperti Muslim pun mereka masih bisa menunjukkan dalilnya.

Kitab Hadits Syi’ah Al Kaafi yang menurut pembenci Syi’ah sebagai kitab Sahih 100%, ternyata menurut mereka yang Sahih/bisa dijadikan pegangan hanya 48%. Makanya mereka butuh Imam untuk mengambil hukum dari kitab2 hadits mereka.
Terus terang sebagian pembenci Syi’ah juga ada yang kelewatan dalam melakukan Fitnah. Ulama Sunni seperti Prof Dr. Quraisy Shihab, KH Said Agil Siradj, dan Habib Rizieq Syihab mereka tuduh sebagai Syi’ah hanya karena membela tidak semua Syi’ah sesat. Saya dan juga beberapa teman lain di internet juga dituduh Syi’ah Rafidhoh hanya karena tidak menganggap semua Syi’ah itu sesat. Padahal kami bukan Syi’ah. Fiqih Mazhab Syafi’ie, sementara Aqidah meyakini Sifat 20 yg diajarkan Imam Abu Hasan Al Asy’ari. Jadi sebagian pembenci Syi’ah seperti kelompok Salafi Wahabi memang benar-benar Ahli Fitnah dari Najd:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/04/18/salafi-wahabi-memfitnah-ulama-sunni-sebagai-syiah
Syi’ah yang menTuhankan Ali, mencaci-maki sahabat seperti Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Usman memang sesat/kafir. Tapi yang tidak melakukan itu, insya Allah masih lurus dan bisa didekati dengan dakwah. Kalau dijauhi/diisolir, maka perbedaan Sunni-Syi’ah akan semakin jauh. Ingat, pecahnya Sunni-Syi’ah itu terjadi saat Khalifah Ali berperang melawan Mu’awiyyah sehingga ummat Islam pecah terbagi 3: Sunni (Pendukung Mu’awiyyah/Netral), Syi’ah Ali (Pengikut Ali), dan Khawarij (yang mengkafirkan ummat Islam lainnya). Pada saat perpecahan terjadi, aqidah dan amal mereka masih sama semua. Namun perpisahanlah yang membuat perbedaan makin lama makin besar seiring dengan perjalanan waktu.
Pandanga Ulama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah tentang Syi’ah bisa dibaca di sini:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/06/pandangan-ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-tentang-syiah

Selama lebih dari 1400 tahun ulama Sunni mentoleransi Muslim Syi’ah untuk berhaji dan umrah ke tanah Suci Mekkah. Jika mereka kafir, tentu dilarang. Apalagi jika ada ulama yg memfatwakan darah Muslim Syi’ah itu halal untuk dibunuh termasuk wanita dan anak2, bisa jadi di Mekkah bukannya kita bisa umrah dan haji dengan tenang dan damai, malah bermusuh2an/saling bunuh. Jadi hal ini harus dihindari.
Sebaiknya kita tidak masuk Syi’ah karena nanti belajar sulit, sholat berjama’ah juga repot.

Tapi jangan juga sembrono menganggap semua Syi’ah itu sesat apalagi kafir, sebab jika tak benar, label kafir itu bisa melekat kepada kita di akhirat nanti. Jadi harus hati2.
Terhadap kaum Salafi Wahabi yang begitu semangat memusuhi Syi’ah apalagi sampai menyuruh bunuh kaum Syi’ah, kita harus hati-hati terhadap adu domba itu. Semut saja jika diinjek akan menggigit. Apalagi 160 juta orang Syi’ah. Saat mereka membalas, jutaan Muslim Sunni juga bisa tewas. Contohnya saat perang Iran-Iraq tahun 1980-1988, cuma dalam 8 tahun saja ada 1 juta lebih ummat Islam yang tewas. Bukan cuma Syi’ah yang tewas, Sunni juga banyak yang tewas. Jadi kaum Salafi Wahabi tsb meski berkedok Ahlus Sunnah, dengan sikap adu domba/namimah mereka bisa membantai jutaan Muslim Sunni jika kita terperangkap adu domba mereka.

Bukan cuma Syi’ah yang dibunuh oleh Salafi Wahabi, Saat Muhammad bin Abdul Wahhab hidup pun dengan bekerjama dgn Ibnu Saud dan persenjataan Inggris, banyak ummat Islam sunni di Thaif, Mekkah, dan Madinah yang mereka bantai dengan tuduhan Musyrik, Ahlul Bid’ah, sesat, dsb. Jika ummat Islam di Mekkah dan Madinah Musyrik, lalu di mana ummat Islam yang lurus? Jadi sekali lagi harus hati2.
Sebaliknya sebagaimana di Sunni yang ada aliran sesatnya seperti Lia Eden, Nabi Palsu Mosadek, Ahmadiyyah, dsb, di Syi’ah juga ada aliran sesat juga (sekitar 10%). Syi’ah Ghulat menurut Habib Rizieq Syihab menTuhankan Ali. Syi’ah Rafidhoh menghina istri dan sahabat Nabi dengan sangat keji. Kitab2nya juga ada. Nah Syi’ah seperti inilah yang harus kita waspadai.

Tanggapan


Cobalah belajar dari agama lain, orang Nasrani meskipun mereka berbeda ada yang katholikada yang protestan, ada yang orthodox, yang koptip dll tapi mereka bisa bersatu dalam semua urusan dan tidak saling bermusuhan sampai berbunuh. Pantaslah Mereka pelan pelan menguasai Indonesia dan Dunia, Mereka tidak lagi berbicara teori theologi tapi sudah mengaplikasikan keyakinan mereka dalam menyelesaikan masalah dunia. Sedangkan umat islam masih sibuk dalam berdebat teori keagamaan. Apakah Zaman ini sesuai dengan zaman yang diprediksi Nabi Muhammad Bahwa suatu saat umat islam jadi rebutan orang kafir (untuk dikafirkan) dan diadu domba padahal jumlah umat islam sangat banyak. Naudzubillah.

Itulah sebabnya sebagian ulama menyebut Wahabi itu Khawarij. Keluar dari Islam karena mudah mengkafirkan sesama Muslim.
Jika Syi’ah benar2 100% kafir menurut kaum Wahabi, mengapa jumhur/mayoritas ulama membolehkan kaum Syi’ah berhaji ke Mekkah? Bahkan thawaf dan sholat di depan Ka’bah?
Padahal orang2 kafir itu tidak boleh masuk ke Mekkah dan Madinah yang merupakan Tanah Haram. Tanah Suci.
Wahai orang2 beriman, Sesungguhnya orang2 musyrik adalah najis. Maka janganlah mereka mendekati masjidil haram selepas tahun ini. (Al-Taubah: 28).

Pengkafiran Wahabi thd kaum Syi’ah bertentangan dgn pendapat jumhur ulama. Apa jumhur ulama itu kafir semua? Khawarijlah orang yg berpendapat begitu.
Mungkin kaum Wahabi berpendapat begitu karena pesanan majikan mereka Yahudi (Israel) dan Nasrani (AS) yang tengah berseteru dgn Iran.
Inilah ciri Khawarij yang mirip sekali dgn Wahabi:
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)
Satu dari ciri kaum Khawarij menurut Nabi Muhammad adalah mereka membaca Al Qur’an dan Hadits, namun tidak diamalkan. Ucapannya tidak melampaui kerongkongan mereka. Hanya di mulut saja.
Hadis riwayat Ali ra., ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Di akhir zaman akan muncul kaum yang muda usia dan lemah akal. Mereka berbicara dengan pembicaraan yang seolah-olah berasal dari manusia yang terbaik. Mereka membaca Alquran, tetapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka keluar dari agama, secepat anak panah meluncur dari busur. Apabila kalian bertemu dengan mereka, maka bunuhlah mereka, karena membunuh mereka berpahala di sisi Allah pada hari kiamat. (Shahih Muslim No.1771)
سيخرج في آخر الزمان قوم أحدث الأسنان سفهاء الأحلام
“Akan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaik‑baiknya perkataan manusia, membaca Al Qur’an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dan busurnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” [An Nisaa' 114]
Ini adalah Pesan Amman (Amman Message) yang diprakarsai Raja Yordania, Abdullah II, dengan mengundang 200 tokoh Islam dari berbagai negara.
http://ammanmessage.com
Pesan Amman menyatakan keabsahan 8 Mazhab Islam dari Sunni, Syi’ah, dan Ibadhi. Begitu pula Tauhid Asy’ari, Sufi, dan Salafi sejati sebagai Muslim. Dari situ mereka melarang pengkafiran (takfir) antara sesama Muslim. Berdasarkan Mazhab2 itu juga ditentukan persyaratan Fatwa sehingga tidak ada kezaliman atas nama Islam.
Pesan Amman didukung oleh Shaykh Al-Azhar Mohammed Sayyid Tantawi, Ayatollah Sistani, Sheikh Yusuf Qaradawi, Mufti Mesir Ali Goma, Din Syamsuddin, Raja Yordania, Raja Arab Saudi, Raja Bahrain, beserta 200 Tokoh Islam lainnya. Selain itu ada pula tokoh Syi’ah seperti Imam Syi’ah Ayatollah Ali Khamenei, Ahmadinejad, dan Ayatollah Ali Sistani dari Iraq:
http://ammanmessage.com/index.php?option=com_content&task=view&id=17&Itemid=31
http://en.wikipedia.org/wiki/Amman_Message
http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/02/pesan-amman-kerukunan-antar-ummat-islam-sunni-dan-syiah/
http://kabarislam.wordpress.com/2012/03/06/pandangan-ulama-ahlus-sunnah-wal-jamaah-tentang-syiah/

Sejarah 1400 tahun lalu? 700 tahun lalu? Yang antum dan orang2 Syi’ah sekarang belum pada lahir? Ada dosa warisan begitu sehingga perang harus dilangsungkan terus antara Sunni vs Syi’ah sehingga jatuh korban di Sunni dan Syi’ah?
Yahudi dan Nasrani yg membantai Islam di Israel, Afghanistan, Iraq, dsb jadi aman begitu?
Abu Sofyan itu musuh bebuyutan Nabi. Begitu pula Wahsyi yg membunuh paman Nabi Hamzah dan Hindun yg memakan jantungnya. Namun “Sejarah” yg baru saja terjadi, dilupakan oleh Nabi dan mereka bergabung dalam Islam. Begitu pula Khalid bin Walid, dsb.
Ikuti Sunnah Nabi sehingga lawan bisa jadi teman. Orang Kafir bisa jadi orang Islam. Bukan para Wahabi/Khawarij yg mengkafirkan orang Islam.
“Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yang gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)
Allah Ta’ala berfirman: “Jangan pula engkau mematuhi orang yang suka mencela, berjalan membuat adu domba.” (al-Qalam: 11)
Daripada terus mengingat sejarah 700 tahun lalu yg belum tentu anda ketahui pasti, coba lihat kenyataan sejak tahun 1980 hingga sekarang. Lihat bagaimana Israel saat ini membantai Muslim di Palestina dan AS membantai ummat Islam di Afghanistan dan Iraq.

Taqiyyah itu bersifat individu sdg ktab brsifat sosial logikanya bila,syiah berbicara scara resmi di depan mazhab dunia dan di kitab2 mrk mka mrk tdk mkin bisa bertaqiyah (sembunyi) krn akan terjadi kegoncangan dlm tubuh syiah sndiri, jelas saat ini syiah tdk prlu bertaqiyah

Kitab2 Wahabi tentang Syi’ah mungkin?
Aneh ya kok para Ulama Besar seperti para Imam Mazhab tidak ada yg menulis satu pun buku tentang Syi’ah jika memang amat berbahaya? Sementara kroco2 Wahabi bisa menulis ratusan buku Syi’ah?
Wahabi itu adalah paham Khawarij yang suka menduga hati manusia (su’u zhon) dan mengkafirkan sesama Muslim dan kemudian membunuhnya. Wahabi justru lebih taqiyyah daripada Syi’ah.
Contoh pura2 menghidupkan Sunnah.
Padahal Wahabi ini dibentuk Zionis Inggris untuk berontak thd Kekhalifahan Turki Usmani. Wahabi ini membantai ummat Islam di Thaif, Mekkah, dan Madinah dgn fitnah bahwa ummat Islam itu lebih syirik daripada kaum Musyrik Quraisy Mekkah.
Arab Saudi dan Wahabi pula yg menyediakan pangkalan militer AS guna membantai ummat Islam di Iraq.
Raja Arab Saudi menggaji “Ulama” Wahabi. Raja Arab Saudi adalah sekutu Zionis AS dgn menyediakan Kedubes AS dan Pangkalan Militer AS dan minyak bagi AS sehingga pesawat2 tempur dan Kapal2 perang AS bisa menyerang ummat Islam. Silahkan lihat Foto Raja Arab Saudi yg membayar ulama Wahabi sedang mencium pipi presiden AS, George W Bush:
http://kabarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam
Jadi itulah Taqiyyah. Mengaku pembela Islam, tapi tak lebih daripada pembela Yahudi dan Nasrani.
Ummat Islam hanya bisa menilai yg zahir seperti di atas. Bukan dalam hati.
Wahabi berkembang dan bisa mencetak buku, majalah, radio, dsb karena gelontoran dana dari Pemerintah Arab Saudi.
Dalam Al Qur’an, ummat Islam diminta mewaspadai kaum Yahudi dan Nasrani. Contohnya di surat Al Fatihah tentang kaum yg dimurkai Allah dan Sesat adalah kaum Yahudi dan Nasrani. Tapi Wahabi justru membela mereka. Yg dimusuhi Wahabi justru ummat Islam:
http://media-islam.or.id/2012/09/18/yahudi-dan-nasrani-adalah-musuh-islam-yang-utama
Syi’ah dikafirkan semua oleh mereka meski jumhur ulama membolehkan kaum Syi’ah berhaji ke tanah suci dari dulu hingga sekarang. Celakanya lagi, para ulama Sunni seperti Habib Rizieq Syihab, Quraisy Shihab, KH Said Agil Siradj, dsb difitnah sbg Syi’ah oleh kaum Khawarij Wahabi. Kaum Sufi dan Aswaja juga dituding sbg Ahlul Bid’ah, Musyrik, dsb oleh kaum Khawarij Wahabi.
Inilah Ciri Khawarij di mana orang2 yang benar2 kafir seperti Yahudi, Nasrani, Hindu, dan Budha justru aman dari lisan dan tangan mereka:
Ciri Khawarij: Tak Mengamalkan Al Qur’an dan Membunuh Muslim
Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya diantara ummatku ada orang-orang yang membaca Alquran tapi tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka membunuh orang Islam dan membiarkan penyembah berhala. Mereka keluar dari Islam secepat anak panah melesat dari busurnya. Sungguh, jika aku mendapati mereka, pasti aku akan bunuh mereka seperti terbunuhnya kaum Aad. (Shahih Muslim No.1762)

Buat Khawarij Wahabi yang suka menduga hati manusia:
Larangan membunuh orang kafir yang telah mengucapkan: Laa ilaaha illallah
Hadis riwayat Miqdad bin Aswad ra., ia berkata:
Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bertemu dengan seorang kafir, lalu ia menyerangku. Dia penggal salah satu tanganku dengan pedang, hingga terputus. Kemudian ia berlindung dariku pada sebuah pohon, seraya berkata: Aku menyerahkan diri kepada Allah (masuk Islam). Bolehkah aku membunuhnya setelah ia mengucapkan itu? Rasulullah saw. menjawab: Jangan engkau bunuh ia. Aku memprotes: Wahai Rasulullah, tapi ia telah memotong tanganku. Dia mengucapkan itu sesudah memotong tanganku. Bolehkah aku membunuhnya? Rasulullah saw. tetap menjawab: Tidak, engkau tidak boleh membunuhnya. Jika engkau membunuhnya, maka engkau seperti ia sebelum engkau membunuhnya, dan engkau seperti ia sebelum ia mengucapkan kalimat yang ia katakan. (Shahih Muslim No.139)
Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan: Laa ilaaha illallah, tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi saw. Rasulullah saw. bertanya: Apakah ia mengucapkan: Laa ilaaha illallah dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah saw. bersabda: Apakah engkau sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Beliau terus mengulangi perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Saad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga dibunuh Dzul Buthain, Usamah. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman: Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata untuk Allah. Saad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah. (Shahih Muslim No.140)
Dari Usamah bin Zaid ra, katanya: “Rasulullah s.a.w. mengirim kita ke daerah Huraqah dari suku Juhainah, kemudian kita berpagi-pagi menduduki tempat air mereka. Saya dan seorang lagi dari kaum Anshar bertemu dengan seorang lelaki dari golongan mereka -musuh-. Setelah kita dekat padanya, ia lalu mengucapkan: La ilaha illallah. Orang dari sahabat Anshar itu menahan diri daripadanya -tidak menyakiti sama sekali-, sedang saya lalu menusuknya dengan tombakku sehingga saya membunuhnya. Setelah kita datang -di Madinah-, peristiwa itu sampai kepada Nabi s.a.w., kemudian beliau bertanya padaku: “Hai Usamah, adakah engkau membunuhnya setelah ia mengucapkan La ilaha illallah?” Saya berkata: “Ya Rasulullah, sebenarnya orang itu hanya untuk mencari perlindungan diri saja -yakni mengatakan syahadat itu hanya untuk mencari selamat-, sedang hatinya tidak meyakinkan itu.” Beliau s.a.w. bersabda lagi: “Adakah ia engkau bunuh setelah mengucapkan La ilaha illallah?” Ucapan itu senantiasa diulang-ulangi oleh Nabi s.a.w., sehingga saya mengharap-harapkan, bahwa saya belum menjadi Islam sebelum hari itu -yakni bahwa saya mengharapkan menjadi orang Islam itu mulai hari itu saja-, supaya tidak ada dosa dalam diriku.” (Muttafaq ‘alaih) Dalam riwayat lain disebutkan: Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bukankah ia telah mengucapkan La ilaha illallah, mengapa engkau membunuhnya?” Saya menjawab: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ia mengucapkan itu semata-mata karena takut senjata.” Beliau s.a.w. bersabda: “Mengapa engkau tidak belah saja hatinya, sehingga engkau dapat mengetahui, apakah mengucapkan itu karena takut senjata ataukah tidak -yakni dengan keikhlasan-.” Beliau s.a.w. mengulang-ulangi ucapannya itu sehingga saya mengharap-harapkan bahwa saya masuk Islam mulai hari itu saja.
Dari Jundub bin Abdullah r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengirimkan sepasukan dari kaum Muslimin kepada suatu golongan dari kaum musyrikin dan bahwa mereka itu telah bertemu -berhadap-hadapan. Kemudian ada seorang lelaki dari kaum musyrikin menghendaki menuju kepada seorang dari kaum Muslimin lalu ditujulah tempatnya lalu dibunuhnya. Lalu ada seorang dari kaum Muslimin menuju orang itu di waktu lengahnya. Kita semua memperbincangkan bahwa orang itu adalah Usamah bin Zaid. Setelah orang Islam itu mengangkat pedangnya, tiba-tiba orang musyrik tadi mengucapkan: “La ilaha illallah.” Tetapi ia terus dibunuh olehnya. Selanjutnya datanglah seorang pembawa berita gembira kepada Rasulullah s.a.w. -memberitahukan kemenangan-, beliau s.a.w. bertanya kepadanya -perihal jalannya peperangan- dan orang itu memberitahukannya, sehingga akhirnya orang itu memberitahukan pula perihal orang yang membunuh di atas, apa-apa yang dilakukan olehnya. Orang itu dipanggil oleh beliau s.a.w. dan menanyakan padanya, lalu sabdanya: “Mengapa engkau membunuh orang itu?” Orang tadi menjawab: “Ya Rasulullah, orang itu telah banyak menyakiti di kalangan kaum Muslimin dan telah membunuh si Fulan dan si Fulan.” Orang itu menyebutkan nama beberapa orang yang dibunuhnya. Ia melanjutkan: “Saya menyerangnya, tetapi setelah melihat pedang, ia mengucapkan: “La ilaha illallah.” Rasulullah s.a.w. bertanya: “Apakah ia sampai kau bunuh?” Ia menjawab: “Ya.” Kemudian beliau bersabda: “Bagaimana yang hendak kau perbuat dengan La ilaha illallah, jikalau ia telah tiba pada hari kiamat?” Orang itu berkata: “Ya Rasulullah, mohonkanlah pengampunan -kepada Allah- untukku.” Rasulullah s.a.w. bersabda: “Bagaimana yang hendak kau perbuat dengan La ilaha illallah, jikalau ia telah tiba pada hari kiamat?” Beliau s.a.w. tidak menambahkan sabdanya lebih dari kata-kata: “Bagaimanakah yang hendak kau perbuat dengan La ilaha illallah, jikalau ia telah tiba pada hari kiamat?” (Riwayat Muslim)
Bukanlah orang Islam orang-orang yang membunuh sesama Muslim:
Hadis riwayat Abdullah bin Umar ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa menghunus pedang kepada kami, maka ia bukanlah dari golongan kami. (Shahih Muslim No.143)

Syi’ah ekstrim yg menghina istri dan sahabat Nabi memang ada. Buku2nya juga ada. Dan itu memang sangat keterlaluan. Syi’ah itulah yg sesat/kafir. Inilah Syi’ah bentukan Yahudi.
Namun ada juga Syi’ah yg lurus yg tidak menghina. Silahkan baca:
http://fpi.or.id/?p=detail&nid=98
Dan Yahudi mengadu-domba ummat Islam itu bukan cuma dari satu sisi. Tapi dari kedua sisi agar berhasil. Di pihak Sunni, dimasuki kelompok Wahabi/Modernis yg beraliran ekstrim.
Kelihatannya kelompok yg mengaku Ahlus Sunnah (tanpa JAMA’AH) ini membela Sunni. Padahal pada dasarnya mereka membunuh Muslim Sunni dgn mengadu-domba dgn Syi’ah. Perang Iran-Iraq dan juga perang Suriah bukan cuma menewaskan Syi’ah. Tapi juga Sunni.
Pemimpin Syi’ah Ali Khamenei dan Presiden Iran Ahmadinejad melarang kaum Syi’ah menghina istri dan sahabat Nabi. Pengikutnya tentu harus tunduk apa kata pemimpinnya. Jadi kenapa mengungkit2 itu terus dan mencoba menisbatkan sikap segelintir Syi’ah ekstrim untuk mengkafirkan semua Syi’ah?
Khamenei: Haram Menghina Istri Nabi dan Simbol Ahlusunah
http://syiahali.wordpress.com/2011/09/07/fatwa-para-ulama-larangan-mencaci-para-sahabat/
Fatwa Para Ulama Larangan Mencaci Para Sahabat
http://www.shia-explained.com/my/archives/2364
Ahmadinejad: Siapa Menghina Sahabat Rasulullah Sekutu Musuh Islam
Ahmadinejad dan Syekh Al Azhar Ahmad Thayyib
Presiden Ahmadinejad menandaskan, “Dari tribun ini saya tegaskan bahwa barang siapa di mana pun ia berada menghina sahabat Rasulullah saw, maka ia bukanlah seorang muslim dan tidak bergerak di atas jalan Islam. Ia tidak lebih hanyalah kaki tangan dan alat mainan musuh-musuh asing.”
Read more: http://www.ipabionline.com/2013/02/ahmadinejad-siapa-menghina-sahabat.html#ixzz2PpyAj3AN

Saat ummat Islam diadu-domba Yahudi yg mengungkit2 perbedaan dan permusuhan Suku Khazraj dan Bani ‘Aus nyaris timbul perang. Untung ada Nabi mendamaikan. Begitu pula saat Siti ‘Aisyah difitnah oleh kelompok Muslim juga, Nabi menegur dgn cara yg baik sehingga mereka kembali ke Islam.
Jadi lakukan dakwah secara maw’izhotul hasanah dan bil hikmah sebagaimana Syekh Al Azhar Ahmad Tayyib.
Kenapa harus ribut terus dgn Syi’ah padahal pemimpin mereka sudah melarang menghina istri dan sahabat Nabi sehingga perang yg menewaskan ratusan ribu Muslim?
Kenapa malah diam thd Yahudi dan Nasrani yg jelas2 dikutuk Allah di Al Fatihah dan ayat2 Al Qur’an lainnya?
Kenapa tidak meributkan Yahudi dan Nasrani yg menghina Allah, Al Qur’an, dan Nabi? Padahal kaum Syi’ah masih membelanya seperti Imam Khomeini yg mengeluarkan fatwa mati untuk Salman Rushdie.
Silahkan baca:
http://kabarislam.wordpress.com/2011/12/31/ketika-as-dan-israel-menyerang-iran-anda-memihak-siapa/
Jadi ummat Islam harus rajin membaca Quran dan Koran agar tidak mudah dibodohi “Ulama” yg sebetulnya antek2 Yahudi dan Nasrani guna mengadu-domba ummat Islam. Ikuti jumhur Ulama yg masih lurus seperti KH Ali Yafie, Quraisy Shihab (Keduanya pernah jadi Ketua MUI), KH Hasyim Muzadi dan KH Said Agil Siradj (Ketua NU), Din Syamsuddin dan Ahmad Syafi’ie Ma’arif (Muhammadiyyah), dsb.
Jangan ikuti ulama yg tidak jelas.
Kalau mau Jihad, kenapa tidak melawan Yahudi dan Nasrani yang jelas2 dilaknat Allah di dalam Al Qur’an? Kenapa melawan Syi’ah yang namanya tidak ada disebut dalam Al Qur’an?
Kenapa tidak jihad melawan AS dan Israel yg jelas2 zhalim thd ummat Islam di Palestina, Iraq, Afghanistan, dsb? Kenapa melawan Suriah/Iran yg saat ini tidak menyerang 1 negara Islam pun?
Jadi ummat Islam harus cerdas. Harus cerdas…

Ada Syi’ah yg menghina istri dan sahabat Nabi seperti Umar ra. Kitab2nya juga ada. Syi’ah seperti ini sesat/kafir.
Tapi ada pula yang tidak menghina istri dan sahabat Nabi:
Imam Syi’ah Ali Khamenei dan Ahmadinejad Larang Menghina Istri dan Sahabat Nabi
http://kabarislam.wordpress.com/2013/04/08/imam-syiah-ali-khamenei-dan-ahmadinejad-larang-menghina-istri-dan-sahabat-nabi/
Dajjal itu awalnya muncul dari Syams-Iraq. Nanti ada 70 ribu Yahudi dari Isfahan yg bergabung dgn Dajjal.
Harap ketahui, saat ini Yahudi di Isfahan ada 10 ribu. Penduduk Iran ada 75 juta. Jadi Insya Allah 74 juta lebih penduduk Iran yg BUKAN YAHUDI tidak bersama Dajjal.
Ada banyak ayat2 Al Qur’an dan Hadits yg harus kita pelajari agar pemahaman kita benar/tidak sepotong2. Misalnya:
Nabi dalam Nubuwatnya menyatakan bahwa ummat Islam akan memerangi kaum Yahudi hingga habis:
Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata, ‘Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia.’ Kecuali (pohon) gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” [HR Muslim no. 2922, Imam Ahmad no. 27502 dan 10476, Bukhari no. 2926]
Sesuai hadits di atas, yang memerangi kaum Yahudi adalah ummat Islam. Jadi seandainya Republik Islam Iran yang menyerang Israel, itulah ummat Islam yang memerangi Yahudi.
Apalagi ada hadits Nabi yang menyebut Keutamaan Persia (Iran)
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Seandainya agama itu berada pada gugusan bintang yang bernama Tsuraya niscaya salah seorang dari Persia atau dari putra-putra Persia akan pergi ke sana untuk mendapatkannya. (Shahih Muslim No.4618)
Ibnu Umar berkata, “Nabi berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, Terhadap Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah Syam dan Yaman kami.’ Mereka berkata, ‘Dan Najd kami.’ Beliau berdoa, ‘Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Syam. Ya Allah, berkahilah kami pada negeri Yaman.’ Maka, saya mengira beliau bersabda pada kali yang ketiga, ‘Di sana terdapat kegoncangan-kegoncangan (gempa bumi), fitnah-fitnah, dan di sana pula munculnya tanduk setan.’” [HR Bukhari]
http://kabarislam.wordpress.com/2012/01/17/konflik-as-israel-arab-dengan-iran-mengkaji-al-quran-dan-hadits/




6 komentar:

Anonim mengatakan...

dimanapun yg namanya orang syiah ya pasti berdusta. karena dalam syiah tidak disebut beragama kalua tidak berdusta(taqiyah)

Unknown mengatakan...

apakah baik seorang yang punya agama suka mengunjing mengumpat dan melaknat..???

Unknown mengatakan...

apakah agama islam itu di anjurkan menggunjing,mengumpat dan melaknat..?
adakah rasulullah saw memberi contoh semua itu..?

Unknown mengatakan...

mengapa di dalam ibadah/sholat orang syiah suka melaknat..?
tapi mengapa ibadah/ sholat
itu di katakan mencegah perbuatan munkar dan keji..?

Unknown mengatakan...

Syahadatnya syiah Ada 3?mengapa tidak 5 sekalian syaidina umar syaidina abubakar dan syaidina usman ?mengapa hanya syaidina ali saja dan semua itu adalah sahabat dan keluarga terdekat nabi muhammad saw.?
mohon jawaban nya.

Unknown mengatakan...

Dalam acara kaum Syiah akan melakukan ritual memukul dada, bahu, menampar pipi, dan melukai badan sampai berdarah-darah..?apakah islam mengajarkan kekerasan?apakah baik ritual seperti itu..?
Islam Adalah Agama Rahmatan Lil ‘Alamin.

Yang Mampir

Flag Counter

Translate

Paling Banyak Dibaca

Diberdayakan oleh Blogger.
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail